. ANDRE FERINANDO: Lima Fakta Sushi Tidak Selalu Sehat
WELCOME TO MY BLOGGER !!!!!

Andre's Search

Minggu, 16 Oktober 2011

Lima Fakta Sushi Tidak Selalu Sehat

 
Sushi telah menjadi makan yang populer di dunia. Perpaduan beras ketan, nori, dan ikan ini memang sangat memanjakan lidah. Banyak juga yang berpendapat, sushi merupakan makanan yang sehat. Ternyata, pendapat itu tak selalu benar. Seperti dilansir Daily Mail, Louise Sutton, ahli nutrisi dari Leeds Metropolitan Univercity, mengungkapkan LIMA buktinya. Antara lain :
  1. KOLESTEROL
    Telur ikan cod warna orange yang sering jadi topping sushi memang kaya akan asam lemak omega 3. Kandungan ini juga bisa melindungi Anda dari penyakit jantung. Namun, yang perlu Anda tahu, telur ikan ini juga tinggi kandungan kolesterol. Sebaiknya jangan mengonsumsi dalam jumlah yang banyak atau level kolesterol dalam darah Anda dapat meningkat drastis.
  2. GARAM
    Kadar garam dalam sushi memang rendah. Tetapi kandungan garam pada soya atau kecap asin yang dijadikan pelengkap makan sushi, sangat tinggi. Satu sachet soya, mengandung 1 gr garam, dan asupan maksimum garam per hari adalah 6 gr. Terbuat dari kacang kedelai yang fermentasi, soya harus dihindari oleh Anda yang mengalami masalah darah tinggi.
  3. CACING GELANG
    Dua penelitian yang dipresentasikan dalam American College of Gastroenterology melaporkan kenaikan kasus infeksi anisakiasis (cacing gelang) yang disebabkan konsumsi makanan laut mentah dalam bentuk sushi. Ketika ditelan oleh manusia, larva cacing gelang menempel pada jaringan selaput lambung dan usus. Hal ini menyebabkan sakit perut secara tiba-tiba, mual dan diare. Cacing gelang juga bisa kontak melalui kucing dan anjing. Menurut Nasional Health Service (NHS), Inggris, ikan mentah harus dibekukan dalam suhu minus 20 derajat Celcius, setidaknya selama 24 jam. Cara ini bisa mematikan larva-larva cacing gelang.
  4. MERKURI
    Tahun lalu sebuah penelitian dalam British Journal Biology Letters mengungkapkan bahwa ikan tuna pada sushi di berbagai  restoran dan supermarketi Amerika Serikat memiliki tingkat merkuri melebihi dari yang ditetapkan badan pengawas kesehatan. Paparan merkuri yang berlebihan berhubungan dengan resiko cacat saraf, termasuk cerebral palcy, tuli dan kebutaan. Wanita hamil disarankan untuk membatasi atau menghindari konsumsi ikan tertentu, termasuk ikan tuna mentah selama kehamilan.
  5. BAKTERI
    Salah satu bakteri yang paling banyak ditemui di sushi adalah staphylococcus aureus. Pemicunya lebih sering karena bakteri itu terdapat pada beras ketan yang dijadikan bahan utama sushi daripada ikan mentah. Jika beras tidak didinginkan segera setelah itu dibuat, maka bakteri akan muncul pada bagian permukaan. Membiarkannya pada suhu kamar, akan meningkatkan resiko timbulnya racun yang lebih banyak. Pastikan Anda mengkonsumsi sushi yang memang baru saja dibuat.

0 comments:

Posting Komentar

Powered By Blogger